Sabtu, 17 Mei 2008

ke agamaan afrika

sunting] Filosofi dan Agama dari Timur

Agni, dewa api agama Hindu

Agni, dewa api agama Hindu

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Filosofi Timur dan Agama dari timur

Filosopi dan Agama seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan China dan menyebar disepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan migrasi.

Hinduisme adalah sumber dari Buddhisme, cabang Mahāyāna yang menyebar di sepanjang utara dan timur India sampai Tibet, China, Mongolia, Jepang dan Korea dan China selatan sampai Vietnam. Theravāda Buddhisme menyebar di sekitar Asia Tenggara, termasuk Sri Lanka, bagian barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.

Agama Hindu dari India, mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran India lainnya, Carvaka, menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.

Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari China, mempengaruhi baik religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.

Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik tercipta. Mahatma Gandhi memberikan pengertian baru tentang Ahimsa, inti dari kepercayaan Hindu maupun Jaina, dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan dan antiperang. Pada periode yang sama, filosofi komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China.

[sunting] Agama tradisional

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Agama tradisional

Agama tradisional, atau terkadang disebut sebagai "agama nenek moyang", dianut oleh sebagian suku pedalaman di Asia, Afrika, dan Amerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agama Shinto. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa musibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.

[sunting] "American Dream"

American Dream, atau "mimpi orang Amerika" dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah kepercayaan, yang dipercayai oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka percaya, melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memperdulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkan kehidupan yang lebih baik. [2] Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah "kota di atas bukit" (atau city upon a hill"), "cahaya untuk negara-negara" ("a light unto the nations"),[3] yang memiliki nilai dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.

[sunting] Pernikahan

Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku seksual. Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang menikah; gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan mereka. Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya. Gereja Katolik Roma mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan orang yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja. Sementara Agama Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban. Islam menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya.

[sunting] Sistem ilmu dan pengetahuan

Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).

Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:

  • pengetahuan tentang alam
  • pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
  • pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
  • pengetahuan tentang ruang dan waktu

[sunting] Perubahan sosial budaya

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Perubahan sosial budaya

Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.

Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:

  1. tekanan kerja dalam masyarakat
  2. keefektifan komunikasi
  3. perubahan lingkungan alam.[4]

Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.

[sunting] Penetrasi kebudayaan

Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:

Penetrasi damai (penetration pasifique)

Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi
Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.

Penetrasi kekerasan (penetration violante)

Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.

[sunting] Cara pandang terhadap kebudayaan

[sunting] Kebudayaan sebagai peradaban

Saat ini, kebanyakan orang memahami gagasan "budaya" yang dikembangkan di Eropa pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan tentang "budaya" ini merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa dan kekuatan daerah-daerah yang dijajahnya. Mereka menganggap 'kebudayaan' sebagai "peradaban" sebagai lawan kata dari "alam". Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan lainnya.

Artefak tentang "kebudayaan tingkat tinggi" (High Culture) oleh Edgar Degas.

Artefak tentang "kebudayaan tingkat tinggi" (High Culture) oleh Edgar Degas.

Pada prakteknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda dan aktivitas yang "elit" seperti misalnya memakai baju yang berkelas, fine art, atau mendengarkan musik klasik, sementara kata berkebudayaan digunakan untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas. Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang "berkelas", elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional dianggap sebagai musik yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah "berkebudayaan".

Orang yang menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang "berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak berkebudayaan"; bukan sebagai orang "dari kebudayaan yang lain." Orang yang "tidak berkebudayaan" dikatakan lebih "alam," dan para pengamat seringkali mempertahankan elemen dari kebudayaan tingkat tinggi (high culture) untuk menekan pemikiran "manusia alami" (human nature)

Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu —berkebudayaan dan tidak berkebudayaan— dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan "tidak alami" yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia. Dalam hal ini, musik tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (natural way of life), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.

Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam dan konsep monadik yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak elit" dan "kebudayaan elit" adalah sama — masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan. Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai kultur populer (popular culture) atau pop kultur, yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.

[sunting] Kebudayaan sebagai "sudut pandang umum"

Selama Era Romantis, para cendikiawan di Jerman, khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan nasionalisme — seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawan Kekaisaran Austria-Hongaria — mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum". Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan" dengan "tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif."

Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.

Pada tahun 50-an, subkebudayaan — kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya — mulai dijadikan subyek penelitian oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan perusahaan - perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau tempat bekerja…...

budayapelbagai bangsa di afrika

Kaum kulit hitam

Sebahagian besar kaum kulit hitam majoriti adalah terpengaruh dengan budaya Barat, dan lazimnya bertutur dalam dwi-bahasa iaitu Bahasa Inggeris atau Afrikaans dan bahasa ibunda, iaitu salah satu dari sembilan bahasa rasmi di negara ini termasuklah bahasa Nguni, isiZulu, isiXhosa, Sindebele, dan Swazi, dan bahasa Sotho, seperti Setswana, Sesotho, Sesotho sa Leboa and Venda. Kebanyakannya beragama Kristian, dan mengunjungi gereja Zion khas untuk kulit hitam. Disamping itu, masih ramai yang menganut kepercayaan tradisi, dan menerima nasihat seorang "sangoma" atau ahli nujum. Budaya etnik mereka amat bertenaga, dengan muzik popular tempatan, seperti kwaito.

[sunting] Kaum kulit putih

Kaum kulit putih minoriti disini mempunyai gaya kehidupan yang sama dengan kaum kulit putih di Eropah Barat, Amerika Utara dan Australasia, dimana sukan menjadi kegemaran ramai. "Braai" atau barbeku merupakan aktiviti yang diminati oleh kaum ini di Afrika Selatan. Dari segi sejarah, kaum Afrikaan dan British saling benci-membenci tetapi sekarang hanya bergurau senda diantara mereka. Afrikaner memanggil orang Inggeris soutpiel atau 'telur masin', kerana kesetiaan mereka yang berbelah bahagi: satu kaki di Afrika; satu lagi kaki di England; dan kemaluannya ditengah-tengah laut. Manakala orang Inggeris pula menganggap bangsa Afrikaan sebagai bodoh dan tidak bertamadun. Kepercayaan agama mereka amat kuat, dengan kebanyakan orang Afrikaner menganut agama Gereja Reformasi Belanda. Mereka yang berbahasa Inggeris pula beragama Anglikan atau Roman Katolik. Terdapat segolongan kecil yang beragama Yahudi, dan kumpulan kecil berbangsa Portugis dan Yunani.

[sunting] Kaum Berwarna (Coloured)

Kaum ini adalah lebih cenderung dari segi budaya kepada kaum kulit putih, terutamanya mereka yang berbahasa Afrikaans, berbanding dengan kaum kulit hitam, walaupun ditindas dengan teruknya oleh regim aparteid. Kebanyakan mereka adalah hasil perkahwinan campur antara kulit putih dengan kulit hitam dan sebahagiannya adalah "Melayu Tanjung" yang beragama Islam.

ekonomi,pendidikan,demografi,dan budaya

Ekonomi

Kawasan Sandton di Johannesburg yang telah menjadi lokasi perusahaan-perusahaan besar penggerak ekonomi Afrika Selatan.
Kawasan Sandton di Johannesburg yang telah menjadi lokasi perusahaan-perusahaan besar penggerak ekonomi Afrika Selatan.

Afrika Selatan adalah sebuah negara maju dengan penduduk yang berpendapatan sederhana. Negara ini kaya dengan bahan tambang terutamanya bahan tambang bernilai tinggi seperti emas, platinum dan berlian. Ia juga mempunyai sistem keuangan, perundangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur yang maju dan modern. Bursa sahamnya di Johannesburg begitu aktif hingga pernah berada di urutan ke-10 terbesar di dunia.

Sejak kedatangan Inggris di sana, ekonomi negara bergantung kepada sektor pertambangan. Tetapi beberapa dasawarsa yang lalu, kegiatan tersebut telah digantikan oleh sektor produksi. Sektor industri Afrika Selatan yang sangat maju, dan merupakan ekonomi ke-25 terbesar di dunia. Dengan hanya 7% penduduk dan 4% jumlah kawasan keseluruhan Afrika, Afrika Selatan mengeluarkan lebih sepertiga produk dan jasa di Afrika, dan hampir 40 % pengeluaran industri di Afrika. Bahan komoditas yang diekspor: alat-alat mesin, makanan dan peralatan, bahan kimia, produk petroliam dan peralatan ilmiah.

Namun demikan, wabah HIV merupakan masalah yang kritikal di negara ini. Diperkirakan 4,79 juta penduduknya dijangkiti AIDS dan pemerintahan Afrika yang baru terpaksa mengeluarkan berjuta-juta Rand untuk menangani masalah ini. Sejak Afrika Selatan membuka perbatasannya selepas berakhirnya Apartheid, sindikat NAPZA internasional telah memasuki negara ini. Kini Afrika Selatan adalah pengeluar mariyuana terbesar di dunia. Pergolakan politik di Zimbabwe juga memberi dampak yang buruk kepada ekonomi negara ini. Banyak investor asing khawatir masalah ini akan berpengaruh kepada Afrika Selatan. Pada tahun 2002, masalah-masalah ini telah menjadi faktor utama penurunan nilai Rand sebanyak 30 persen tetapi pada tahun 2004 mata uang Rand telah kembali kokoh.

Akibat dasar apartheid yang dilaksanakan selama lebih dari empat dasawarsa, kemiskinan di kalangan penduduk kulit hitam merupakan masalah paling utama pemerintahan baru Afrika Selatan. Pada akhir 1980-an dianggarkan 16 juta penduduknya hidup di bawah paras kemiskinan dan 2,3 juta orang berisiko kekurangan gizi dan kekurangan pangan. Walaupun begitu, pemerintahan kulit hitam Afrika Selatan telah berhasil mengurangkan kemiskinan dari 42% pada 1994 ke 24% pada tahun 2003.

[sunting] Demografi

Demografi di Afrika Selatan dibagi menjadi empat kumpulan utama yaitu: orang kulit hitam, orang kulit putih, orang berwarna (orang dari Asia atau berdarah campuran) dan orang berbangsa India.

Kaum yang terbesar di Afrika Selatan adalah kaum pribumi berkulit hitam yaitu 77% jumlah penduduk di sini. Penduduk kulit hitam terdiri dari masyarakat majemuk yang dapat diklasifikasikan kepada empat kelompok etnis berdasarkan kepada bahasa masing-masing. Kelompok yang terbesar yaitu 50% penduduk Afrika di sini adalah yang berbahasa Nguni termasuk bangsa Ndebele, Swazi, Xhosa dan Zulu. Kelompok yang kedua terbesar adalah yang berbahasa Sotho-Tswana, termasuk beberapa bangsa Sotho, Pedi, dan Tswana dan merupakan mayoritas di kebanyakan kawasan Highveld. Dua kelompok yang terakhir adalah Tsonga, atau Shangaan, yang tertumpu di Utara dan wilayah Mpumalanga, dan Venda, yang juga tertumpu di wilayah utara Afrika Selatan.

Kaum kulit putih terdiri dari 11% penduduk di sini, yang berbangsa Belanda, Perancis, Inggris dan Jerman. Kebanyakan orang Eropa di negara ini adalah keturunan penjelajah-penjelajah awal di koloni Cape. Terdapat juga kelompok minoritas Portugis — kelompok pertama dari keturunan penjelajah Eropa yang awal, manakala kelompok kedua keturunan budak Belanda yang datang dari Indonesia.

9% dari penduduk Afrika Selatan terdiri dari bangsa berwarna atau coloured. Bangsa ini termasuk kelompok yang kawin campur dan juga pendatang Asia, yang dibawa masuk untuk bekerja sebagai kuli di Natal. Manakala, 3% lagi terdiri dari bangsa India yang berasal dari pedagang-pedagang India.

[sunting] Pendidikan

Di Afrika Selatan, masa persekolahan adalah selama 13 tahun - atau tingkat. Namun, tahun pertama pendidikan atau tingkat 0 dan tiga tahun terakhir yaitu dari tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga dipanggil "matric") tidak diwajibkan. Kebanyakan sekolah dasar menawarkan tingkat 0. Tetapi tingkat ini dapat juga dibuat di TK. Lazimnya untuk memasuki universitas, seseorang wajib lulus "matric" dengan minimum tiga mata pelajaran tingkat tinggi dan bukan sekadar lulus (standar). Malah beberapa universitas prestisius akan mengenakan syarat akademik yang lebih tinggi. Walaupun begitu, mereka yang lulus "National Senior Certificate" layak untuk belajar di "technikon" atau kampus teknikal.

Di bawah sistem apartheid, sistem pendidikannya dirangka berdasarkan warna kulit yaitu kementerian yang berbeda untuk pelajar kulit putih, berwarna, Asia, dan kaum kulit hitam di luar Bantustan. Pengasingan ini telah menghasilkan 14 kementerian pendidikan yang berbeda di negara ini.

Penstrukturan sistem pendidikan selepas era-apartheid merupakan tantangan yang besar bagi pemerintahan negara ini. Pemerintahan baru telah membentuk suatu sistem pendidikan nasional tanpa diskriminasi kaum tetapi menggabungkan 14 kementerian pendidikan merupakan tugas yang sukar. Oleh karena itu pada Februari 1996, Kementerian Pendidikan telah meluncurkan suatu kurikulum baru yang dinamakan "Curriculum 2005". Kurikulum ini yang akan menggantikan dasar pendidikan berdasarkan apartheid, akan memberi tumpuan kepada hasilnya yaitu pelajar akan menjadi lebih proaktif dalam lingkungan di sekitarnya dan juga di dalam masyarakat. Untuk mencapai obyektif ini, pada 1999 pemerintahan telah menyediakan 5,7 persen anggaran belanja untuk sektor pendidikan termasuk membangun 2.000 sekolah-sekolah baru, 65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan lengkap, 60.000 guru-guru yang terlatih dan 50 juta buku teks yang dicetak.

Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai 366.000 guru dan hampir 28.000 sekolah-sekolah -termasuk 390 sekolah khusus dan 1.000 sekolah swasta. Dari jumlah ini, 6.000 adalah sekolah tinggi (tingkat 7 hingga tingkat 12) dan selebihnya adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat 6).

Afrika Selatan juga mempunyai suatu sistem pendidikan tinggi yang maju, yang juga dipisahkan mengikut ras sewaktu era apartheid. Pada 1995 terdapat 385.000 pelajar yang belajar di 21 universitas dan 190.000 pelajar di "technikon" (institut teknikal atau vokasional). Hampir 37 persen adalah dari golongan kulit putih. Tetapi sejak 1994, penyertaan pelajar kulit hitam di universitas-universitas yang dikhususkan untuk pelajar kulit putih telah bertambah secara mendadak. [1]

[sunting] Budaya

Penjara Pulau Robben yang menampung para tahanan politik era apartheid, termasuk Nelson Mandela, kini merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
Penjara Pulau Robben yang menampung para tahanan politik era apartheid, termasuk Nelson Mandela, kini merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pergaulan bebas di kalangan masyarakat Afrika Selatan di kawasan-kawasan perkotaan dan penindasan budaya kaum kulit hitam sewaktu era apartheid telah mengakibatkan hilangnya cara hidup lama di kota-kota di sini. Namun, budaya kulit hitam masih ada di kawasan pedesaan. Beberapa perbedaan budaya tetap ada diantara etnis-etnis di sana, seperti adat perkawinan dan hukum adat mereka. Tetapi pada umumnya, tradisi masyarakat kulit hitam adalah berlandaskan kepercayaan kepada dewa-dewa yang perkasa serta maskulin, semangat nenek-moyang dan kuasa-kuasa gaib. Poligami juga dibenarkan dan "lobolo" (mas kawin) biasanya akan dibayar. Kerbau memainkan peranan penting dalam kebanyakan budaya, sebagai simbol kekayaan dan hewan korban.

Kesenian Afrika Selatan dapat dilihat dari berbagai lukisan gua dan batu oleh suku San, beberapa diantaranya dilukis sejak 26.000 tahun yang lalu. Manik-manik yang direka secara teliti oleh suku Zulu juga merupakan kerajinan tangan yang populer di negara ini. Sayangnya, budaya kaum kulit hitam telah dihapus sewaktu era-apartheid. Tradisi sehari-hari yang berkaitan erat dengan tradisi dan budaya kaum kulit hitam telah diabaikan dan juga dihapuskan. Contoh yang paling ketara adalah pemusnahan "District Six", suatu kawasan multibudaya di Cape Town dan Sophiatown di Johannesburg, di mana banyak pemusik-pemusik terkenal internasional berkumpul dan mengasah kemahiran mereka. Antara kelompok musik terkenal termasuklah Ladysmith Black Mambazo yang berhasil membawa musik Afrika Selatan ke dunia Barat, sebelum dan juga selepas apartheid.

Dari segi makanan, bistik atau sosis boerewors, sayur rebus dan chips (kentang goreng) adalah makanan utama, dan makanan yang lebih menantang biasanya agak menakutkan. Makanan di sini mengarah lebih kepada daging. Makanan kaum Afrika jarang dijual di restoran-restoran disini, walaupun orang-orang dapat mendapatkan nasi yang murah serta "stew" dari gerai-gerai di perkotaan. Bir dan brandy merupakan minuman paling popular di kalangan masyarakatnya, dan anggur semakin popular di sini.

pertukaran kebudayaan tiongkok-afrika

Rombongan kesenian dan seniman seniwati dari lima negara Afrika, antara lain, Mesir, Afrika Selatan, Mauritius, Gabon dan Kongo (Kinsasa) menggelar pertunjukan kesenian " Malam Afrika " di Beijing pada tanggal 25 November. Sementara itu, di Museum Nasional Tiongkok diadakan pameran karya koleksi kesenian Afrika. Selama 50 tahun sejak penggalangan hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Afrika, pertukaran antara kedua pihak terus meningkat dan semakin erat pada tahun-tahun belakangan ini, sehingga telah meningkatkan saling mengenal dan persahabatan antara rakyat Tiongkok dan rakyat Afrika. Berikut laporan wartawan kami.

Saudara pendengar, yang Anda dengar sekarang adalah pertunjukan opera tari " Kecantikan Kebudayaan " yang dipentaskan oleh rombongan kesenian Umkhonto Afrika Selatan pada " Malam Afrika ". Para aktor dan aktris dengan musik dan tari yang aneka ragam memanifestasikan kebudayaan unik dari Afrika Selatan. Pertunjukan yang antusias dan bebas menginspirasikan setiap penonton. Seusai pertunjukan Malam Afrika, wartawan mewawancarai salah seorang penonton Tiongkok.

" Saya merasa pertunjukannya sangat mengharukan karena digelarnya dari lubuk hati, dan juga hasil bakatnya. Saya terkejut sekali melihat pertunjukannya, dan untuk pertama kali saya merasakan kedinamisan yang benar-benar hidup. Menurut saya, pertunjukannya bagus sekali."

" Saya berpikir baik sekali untuk saling mengenal, kalau tidak, kami sungguh-sungguh tidak mengetahui kesenian dan kebudayaan Afrika. Saya merasa pertunjukannya banyak yang berasal dari kehidupannya, kelihatannya tulus dan justru seperti apa adanya, sedikit pun tidak dibuat-buat. Dari pertunjukannya dapat dibayangkan bagaimana kebudayaannya yang berciri khas sendiri. Pendek kata, pertunjukannya bernuansa tebal kehidupan."

Untuk menyemarakkan suasana perayaan genap 50 tahun pembukaan hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Afrika, di Museum Nasional Tiongkok saat ini tengah diadakan pameran yang berjudul " Dari Afrika ", dalam mana dipamerkan 300 lebih barang kesenian, antara lain, karya ukiran, lukisan, barang anyam dan porselin dari 20 lebih negara Afrika. Dari pameran itu, para penonton akan dapat menyaksikan kesenian Afrika yang benar-benar asli.

Ini hanya merupakan klimaks yang kecil-kecilan dalam pertukaran kebudayaan Tiongok-Afrika. Pada hal, selama tahun-tahun belakangan ini, pertukaran kebudayaan Tiongkok-Afrika kerap kali diadakan, dan sempat memberikan kesan mendalam pada tahun 2004 melalui penggelaran kegiatan kesenian " Berjumpa di Beijing tahun 2004". Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 200 seniman seniwati dari rombongan-rombongan kesenian 9 negara Afrika masing-masing mengadakan pertunjukan keliling di Beijing dan beberapa kota di Provinsi Hunan, Tiongkok Tengah. Bersamaan dengan itu, diadakan pula tiga pameran pada waktu serentak tentang pemandangan alam, adat istiadat dan kesenian Afrika. Sementara itu, Tiongkok mengirim pula sejumlah rombongan kesenian ke Afrika dan menyelenggarakan pameran tentang kebudayaan Tiongkok di negeri-negeri Afrika. Pameran-pameran dan pertunjukan kesenian yang digelar di 27 negara dan daerah di Afrika itu sempat menimbulkan reaksi ramai dan disambut hangat di negara-negara Afrika.

Afrika dan Tiongkok berjarak jauh pada geografisnya, akan tetapi selama 50 tahun ini, pertukaran kebudayaan Tiongkok-Afrika terus memelihara momentum perkembangan yang kondusif. Sejauh ini, antara Tiongkok dan negara-negara Afrika telah ditandatangani 156 kesepakatan kebudayaan. Selain itu, Tiongkok dan Afrika kerap kali saling mengadakan festival kebudayaan dan kesenian, serta melakukan petukaran dan kerja sama di bidang-bidang buku, penerbitan, pers, radio, film, televisi dan pengembangan sumber tenaga manusia.

Wakil Direktur Utama Pusat Pameran Kesenian Tiongkok dengan Luar Negeri, Wan Jiyuan pernah berkali-kali berkunjung ke Afrika untuk melakukan pertukaran kebudayaan, dan menyelenggarakan pameran tentang Afrika di Tiongkok. Ia mengatakan: "Pertukaran kebudayaan Tiongkok-Afrika sudah lama diadakan. Kami pernah mengirim banyak rombongan kesenian ke Afrika, sementara itu kami juga mengadakan pameran-pameran karya ukir dan barang-barang kerajinan tangan Afrika di Tiongkok. Kami mensponsori pula banyak pertunjukan tari Afrika. Saya merasa pertukaran Tiongkok-Afrika mempunyai prospek yang cerah. Kesenian dan kebudayaan Afrika sangat berbeda dengan Tiongkok, tapi perbedaan itu dapat saling mengisi, karena masing-masing merasa tertarik oleh kebudayaan pihak lain."

Selain kegiatan pertukaran yang dilakukan antar pemerintah, pertukaran rakyat antara Tiongkok dan Afrika juga semakin bertambah. Pasangan istri Li Songshan dan Han Rong menetap di Tanzania jauh pada tahun 1990an. Selain perdagangan, pasangan suami-istri yang berhobi koleksi itu melakukan penelitian tentang ukiran kayu Makonde setempat. Sekarang mereka telah mengoleksi 10.000 lebih karya ukiran kayu Makonde. Sementara itu, mereka mendirikan pula Museum Kesenian Makonde di Tanzania, bersama dengan seniwan negeri itu mendirikan Persatuan kesenian Makonde Tanzania, dan Klub Kesan Afrika di Beijing dalam rangka mendorong pertukaran kesenian Tiongkok-Afrika. Dalam wawancaranya dengan wartawan, Li Songshan mengatakan:

" Kami sangat tertarik pada kebudayaan Afrika. Afrika adalah sumber kelahiran umat manusia, dan hanya melalui penelitian dapat kita mengetahui tentang kebudayaan, filsafat dan kesenian Afrika. Afrika adalah sumber kesenian manusia di banyak bidang, dan itulah sebabnya kami mengambil keputusan untuk melakukan penelitian ke Afrika."

Setelah memasuki abad baru, hubungan kebudayaan Tiongkok-Afrika maju terus dalam kerangka Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika. Xie Fei dari Kementerian Kebudayaan Tiongkok mengatakan: " Pertukaran kebudayaan Tiongkok-Afrika secara keseluruhan terus meningkat, dan telah mengalami perubahan nyata pada tahun-tahun belakangan ini, baik secara kuantitas maupun secara kualitas."

Menurut keterangan, kini pemerintah Tiongkok memiliki 6 pusat kebudayaan di luar negeri, 3 di antaranya berada di Mesir, Benin dan Mauritius. Dengan digelarnya seminar, pertunjukan, pameran dan kursus, pusat-pusat kebudayaan itu berperan sebagai jembatan penting bagi pertukaran dan kerja sama Tiongkok-Afrika di bidang kebudayaan.


kesenian dan sistemkepercayaan

Kesenian

Karya seni dari peradaban Mesir kuno.

Karya seni dari peradaban Mesir kuno.

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

Sistem kepercayaan

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Agama

Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.

Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:

... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.[1]

Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.

[sunting] Agama Samawi

Agama Samawi atau agama Abrahamik meliputi Islam, Kristen (Protestan dan Katolik) dan Yahudi.

Agama Yahudi

Yahudi adalah salah satu agama yang —jika tidak disebut sebagai yang pertama— tercatat sebagai agama monotheistik dan salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Nilai-nilai dan sejarah umat Yahudi adalah bagian utama dari agama Ibrahim lainnya, seperti Kristen dan Islam.

Agama Kristen

Kristen adalah salah satu agama penting yang berhasil mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam 1.700 tahun terakhir. Pemikiran para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf Kristen semacam St. Thomas Aquinas dan Erasmus.

Agama Islam

Agama Islam merupakan agama monotheime/atau monotheistik pertama dan tertua[rujukan?]. Agama lain merupakan modifikasi manusia dari agama islam[rujukan?]. kita bisa lihat dari perkembangan agama dari nabi-nabi terdahulu.

Agama Islam telah berhasil merubah cara pandang orang-orang eropa terhadap kebudayaan, seperti ilmu-ilmu fisika, matematika, biologi, kimia dan lain-lain [rujukan?] oleh para fislsuf barat yang kemudian hal itu diubah dan diakui oleh orang-orang eropa bahwa hal itu merupakan hasil karya orng eropa asli, Terutama oleh kalangan para filsafat. [rujukan?] Sementara itu, nilai dan norma agama Islam banyak mempengaruhi kebudayaan Timur Tengah dan Afrika Utara, dan juga sebagian wilayah Asia Tenggara